Posts

Selaksa Nabastala

 Sabtu, 16 Maret 2024 Teruntuk anagata ku yang telah gata,- Rasanya waktu terlalu kejam untukku, dia bergulir begitu cepat tanpa mementingkan aku yang setengah tergopoh menyelaraskan ritme dan sisa lainnya masih terperangkap bahkan terhenti di bulan Mei 2023. Rasanya, baru kemarin aku masih menjadi alarm bising dalam setiap waktu sahur yang di lalui. Rasanya, baru kemarin kembali ke tanah kelahiran ku adalah hal yang paling ku nantikan untuk sekedar bersua bersama mu dan sanak-saudara.  Ah, kereta ini melaju terlalu cepat, sayang. Sementara kau sudah tiba pada stasiun akhir tujuan mu, aku di paksa melaju kembali bersama kereta ini sendiri. Memang kejamnya waktu tak dapat kita salahkan, ia akan tetap tega mengiris siapa pun tanpa pandang bulu. Jika kita tak memotong waktu, dalam arti memanfaatkannya dengan baik, maka waktu yang akan memotong kita. Time will heal every sorrow and painful you have,- Betul memang, seiring berjalannya waktu semua akan kembali baik-baik saja, tapi proses di

Anitya

Kembali aku ke sudut kesendirian ku, Entah kepada siapa lagi, ku ceritakan baik-buruk hari ku, kau terlalu jauh untuk dapat menanggapi keluh ku. Setiap semburat merah itu tampak di peraduan, itu berarti satu senja telah ku lalui. Hebat ya, aku masih bertahan sejauh ini. Kembali aku pada pertanyaan yang terus menerus menghantui pikiran ku. Siapa yang duluan akan datang padaku? Masa ku kah yang duluan tiba, hingga habis waktu dan rizki yg ku punya? Atau aku di beri kesempatan untuk meluaskan lagi makna sabar dalam hidup ku. Mempelajari dan membaca kembali buku-buku dalam kehidupan yang fana, tanpa lupa bahwa semua ini hanya titipan. Tuan, pernah kah kau ingat kau pernah tuliskan sajak ini kepadaku? "Setiap kali dukamu datang, itu berarti ada bagian dari hatimu yang pergi, meninggalkan sebuah ruang. Megap-megap nafasmu. Padahal kau sedang di tempat yang terang" Betul Tuan, aku tau bagaimana kali ini rasanya sesak berebut udara antara alur keluar dan masuk. Betul Tuan, bukan seba

Interwined

Halo tuan, selamat pagi! Ku sapa dirimu kini dari kejauhan, karena jarak kita bukan lagi masalah kilometer, kini terbatas pada perbedaan dimensi. Tenang, tetap ku kirimkan seluruh ucapan kerinduan dan salam ku setiap waktunya melalui gelombang yang berbeda. Harusnya hari ini menjadi tanggal yang memorable untuk kita ingat ya, 1.461 terbit tenggalam nya matahari sudah terlewati, suka-duka, tangis, canda-tawa, semua paket lengkap kehidupan ada di dalamnya. Namun, semesta punya kehendak lain untuk kita. Semua mimpi, rencana, dan lainnya harus berhenti di satu sisi. Waktu mu berhenti di hari 1.445 kita bersama. Matahari tak lagi menepati janji nya kepadamu, untuk menyambutmu tiap pagi, tak peduli cuaca mendung atau terik. Kau kembali kepada-Nya dini hari, sebelum matahari sempat menyapamu. Dan hidup tetap harus berjalankan? meski semuanya tak lagi sama, untuk aku yang setiap harinya harus kembali menguatkan diriku sendiri. Taukah tuan, banyak hal yang tak ku ahli, salah satunya menyambut m

In the end of the time

Telah sampai aku di penghujung waktu, Di antara baris sadar dan pudar. Kenyataan itu membawa aku pada perputaran dunia nyata,  Bahwa tak ada hal yang benar benar beriringan secara stabil, bahwa tak selamanya lisan menorehkan kiasan-kiasan baik. Tak selamanya hal baik mendapat tanggapan positif, dan tentu setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing. Sebelum ini terlampau jauh, aku cukupkan perjalananku disini. Terimakasih 

The Silversky

Malam ini rinai kabut berjatuhan, sedikit demi sedikit membasahi bumi yang gersang. Selendang kabut mulai menutupi pepohonan dan memperkecil jarak pandangan mata.  Sekali lagi, di malam yang berbeda ku temukan punggung yang sama, di balut jaket coach krem dengan rambut yang berantakan tak tersisir rapi. Entah, kapan terakhir kali rambutnya yang bergelombang tercukur rapi, mungkin 2 bulan yang lalu. Jika di malam sebelumnya, ku temukan punggung itu tengah sibuk melakukan tugas kelompok di lantai 2 gedung asramanya. Malam ini ku temukan dirinya asik bersama sekelompok orang yang tengah mempersiapkan performance Senin nanti. Beberapakali terdengar suara  Coldplay-Yellow bergema dari audio gawai yang mereka pegang, dan beberapakali ia mencoba menyesuaikan kunci gitar nya, seraya mengobrol ringan bersama kawan nya. Latihan itu tak berlangsung lama, hanya menghabiskan waktu setengah jam dan tepat pukul 10 malam, mereka bertiga berjalan, beriringan sembari bersenda-gurau menuju tempat peradua

Kampus Olat Utuk

Image
Rasanya baru kemarin aku tiba di kampus ini, tiba tepat jam 10 malam setelah melewati serangkaian perjalanan panjang dari bandung ke pulau sumbawa. Dari barat nya pulau jawa menuju provinsi Nusa Tenggara Barat, yang belum pernah ku kunjungan sama sekali sebelumnya. Perjalanan ku dimulai di akhir Bulan Juni, dan di awal Iuli segala kegiatan di kampus ini di mulai. Terlalu banyak cerita suka selama setengah tahun ini. Namun, akan ku urai satu-satu agar jelas, kisah ini ku sampaikan kepada mu. Kau tau, tak mudah bagiku menjalani setengah tahun dengan jarak yg cukup jauh darimu. Tempat baru, otomatis aturan baru, orang baru dan lingkungan baru. But, it's okay, aku masih bisa survive dengan segenap hal yang aku miliki. Disini aku mendapat kesempatan untuk menshare ilmu ku seputar ke-HI-an dasar dikemas dalam kelas tata negara. Aku juga mendapat kesempatan menshare ilmu yang aku punya di beberapa mata pelajaran lain, and you know I enjoy it. Disini, aku bertemu dengan anak-anak yang bera

Senja Biru

Senja Biru Key-A Kenapa Senja? Karena kita hidup dan terus tumbuh, seperti tumbuhan yang terus tumbuh dan menua Kenapa Biru? Karena biru, warna kesukaan ku J hmm bukan, bukan, bukan itu alasannya. Lalu? Karena warna langit biru are you sure? Hmm, bukan juga. Lebih tepatnya karena biru warna yang menenangkan, karena biru punya makna damai, dan aku ingin berdamai dengan senja-ku, waktu-ku, hari-ku, ataupun kamu . “ Aku benci tanpa kabar, aku benci khawatir, jangan lama-lama tak berkabar ” Sederet pesan terakhir yang kuterima di akhir pekan, setelah sekian banyak waktu di lalui bersama. Pada akhirnya kita sadar, komunikasi bukan lagi masalah yang rumit di era globalisasi. Jarak bukan lagi penghalang bagi setiap orang jika ingin terhubung. Namun mari kita maknai kembali apa makna hadir utuh? Selalu ada kah? Terus terhubung kah? Atau tanpa masalah dan selalu baik-baik saja? Atau apa? Coba berikan aku pandangan lain, boleh? Lalu, apa pada akhirnya aku hanya menjadi bayang ma

Pamit

Masih terdengar jelas, suara penyanyi Solo Tulus, Pamit  ini menggaung memenuhi ruang. Sementara aku masih mengutuk diri ku sendiri,mengapa semua list ini begitu menyatu sempurna dengan keadaan yang tidak nyaman dan kondusif ini.?  Mengapa semua kebetulan ini begitu berkesinambungan? Mengapa aku ditarik kembali ke lorong yang ini sekali lagi? Mengapa dan kenapa? dan masih banyak kenapa-mengapa tak terjawab disana. Tak seharunya panel turn-shuffle ku nyalakan, setidaknya agar aku tak terlalu larut dan hanyut dengan keadaan yang cukup menyiksa waktu.  Namun, apalah daya bahkan aku tak punya cukup daya untuk kembali mengokohkan dasar ku. Detik itu tembok ku hancur perlahan disetiap sisinya. Aku kehilangan benteng pertahanan ku yang siaga. Masih di ruang yang sama, di ruang kedap udara, ketika semua huruf berebut keluar merangkai dirinya menjadi kata dan kalimat yang runtun, namun tak diberi kesempatan untuk bergabung keluar. Iya, hidup memang tak sebercanda ini

Bias Ombak

Image
BIAS OMBAK Key-A ----------------------------------------------------------------------------- Ku sampaikan rindu yang kau titipkan padaku pada lautan, Ku sematkan dalam gemuruh nya yang riuh, Dan ku bawa serta bayang mu pada nyanyian ombak. Ini bukan kisah dalam deretan indonesia heritage, Bukan pula dongeng sang putri tidur dan pangeran berkuda, Ini hanya alunan nada tak beraturan dalam bait melodi yang penuh dengan emosi tak berdefinisi.

Paper Heart

Paper Heart "Pictures I'm living through for now,  Trying to remember all the good times,  Our life was cutting through so loud,  Memories are playing in my dull my mind,  I hate this part, paper heart, and I'll hold a piece of yours,  Don't think I would just forget about it, hoping that you won't forget" -Tori Kelly, Paper Heart Sudah saatnya diam sejenak, sesaat menoleh kebelakang untuk melihat sejauh mana kaki ini melangkah. Ternyata belum jauh, belum banyak jarang dan kisah yang menarik, bahkan bayangan nya pun masih terasa ada, walau telah terpisah di persimpang jalan. Entahlah, beberapa detik lalu, aku ditarik dalam ruangan hampa kedap suara, membiarkan aku bersama bias bayang setiap kata yang diucap dan terucap. Ah sudahlah, tidak sepatutnya aku pilih alur yang ini, dan tidak sepatutnya juga aku terbawa arus. Biarkan kisah ini berlanjut, dan mari kita berpindah ke alur yang lain, bukankah menoleh terlalu lama itu tidak baik?